Perayaan Ekaristi Tahun Baru Imlek Gereja Santo Antonius Purbayan

Hari Raya Imlek adalah hari raya tradisional masyarakat Tionghoa untuk menyambut tibanya musim semi di tahun yang baru. Perayaan Tahun Baru Imlek ini selalu disambut dengan meriah dan penuh makna simbolis. Paroki Santo Antonius Purbayan ikut merayakan Tahun Baru Imlek dengan mengadakan Misa Imlek yang dipersembahkan oleh Romo Jusuf Halim, SVD dan dua romo konslebran lainnya. Gereja yang pada hari itu dihiasi dengan lampion berwarna merah, sementara para petugas gereja juga mengenakan seragam bernuansa merah, lalu tak ketinggalan umat yang juga banyak bepakaian merah, membuat suasana Imlek sangat terasa di dalam gereja. Perayaan Ekaristi Syukur Tahun Baru Imlek yang diselenggarakan pada hari Senin, 7 Februari 2011 berlangsung dengan lancar.

Dalam homilinya, Romo Jusuf Halim, SVD mengungkapkan beberapa hal keterkaitan antara makna tradisi Imlek dengan ajaran Yesus. Keterkaitan itu meliputi momentum pembersihan diri, kebersamaan dalam jamuan makan, penghormatan terhadap orang tua, kehendak baik dalam bentuk amal atau angpau. Berbeda dengan Perayaan Ekaristi pada umumnya, pada Misa Imlek ini bacaan pertama (1Petrus 5:5-11) dan bacaan Injil (Mrk 5:1-13) dibacakan dalam dua bahasa.

Sejumlah lagu-lagu pujian yang dikidungkan juga menggunakan bahasa Mandarin. Selain itu, setiap umat juga dibagikan kue keranjang dan angpao. Semoga Misa dalam Perayaan Imlek akan semakin meneguhkan iman kita pada Tuhan dan bukan sekedar perayaan tanpa makna. (redaksi)