Rosario: Doa yang Tak Kujung Putus


Apa doa rosario harus didoakan terus menerus tak terputus? Apa boleh diselingi dengan kegiatan-kegiatan kita?
Saya biasa doa rosario sebagai doa pengantar tidur. Apa itu salah?
Apa peristiwa dalam rosario harus mengikuti hari-harinya?
(gembira: senin dan kamis, sedih: selasa dan jumat, dst)
Apa doa rosario harus lengkap?
(hanya 1 kali bapa kami dan 10 kali salam maria sebanyak 5 kali)


Ada pelbagai pertanyaan yang pernah saya temui sehubungan dengan doa rosario. Beberapa pertanyaan itu saya tuliskan sebagai pengantar di atas. Tentu saja, tulisan berikut ini tidak akan begitu saja menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Rosario berasal dari bahasa Latin rosarium yang berarti taman bunga mawar. Seturut sejarah, sekitar tahun 1214, St. Dominikus mendapat penampakan rosario sewaktu Pesta St. Perawan Maria dan selanjutnya Bunda Maria disebut Bunda Rosario. Pada abad ke-15, St. Alanus de Rupe, seorang imam Dominikan, mendapat visiun dari Tuhan Yesus tentang pentingnya doa rosario sebagai bentuk penghormatan kepada ibu-Nya. Oleh Paus Yohanes Paulus II, melalui Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae tahun 2002, mulai diperkenalkan peristiwa cahaya sebagai tambahan peristiwa-peristiwa rosario yang sudah dipergunakan selama ini.

Satu hal yang pada akhirnya dapat kita jadikan acuan ketika berdoa rosario ialah kesetiaan tak kunjung putus. Tekanannya adalah ``per Mariam ad Iesum´´ (melalui Maria kepada Yesus). Banyak orang Katolik di seluruh dunia secara rutin terutama pada bulan-bulan Mei dan Oktober melakukan ziarah ke gua-gua Maria dan berdoa rosario. Ribuan permohonan dihaturkan dan banyak juga yang dikabulkan. Beberapa tempat malahan menggunakan nama "Rosario" sebagai bentuk penghormatan kepada Bunda Maria, antara lain: Gereja Rosario Bunda Kita (didirikan tahun 1695 di Polandia), Basilika Rosario (didirikan tahun 1899 di Lourdes dan tahun 1953 di Fatima), dan Katedral Rosario (didirikan tahun 1931 di Ohio).

Saya tergelitik untuk secara singkat menjawab beberapa pertanyaan diatas. Dengan mengacu kepada istilah "doa tak kunjung putus", maka tidak lagi berlaku "boleh-tidak boleh" untuk menyelingi doa rosario dan kegiatan sehari-hari. Juga, doa rosario sebelum tidur (mohon dibedakan antara tertidur ketika berdoa dengan sengaja berdoa supaya tertidur). Prinsipnya adalah mengarahkan hati yang tak terbagi kepada Allah.

Kesetiaan adalah sesuatu yang amat mahal di masa sekarang. Ketika budaya instan begitu merebak dan kita dimudahkan oleh banyak hal, maka mentalitas click dan jalan pintas melalui shortcut membuat kita tergoda untuk memilih segala sesuatu yang praktis dan dengan segera membahagiakan. Di sinilah doa rosario menjadi salah satu sarana untuk setia. Memang, banyak cara dapat diusahakan untuk setia. Tetapi, semoga teladan Maria, para kudus, dan saudara-saudara yang tekun berdoa rosario menjadi contoh hidup kita sehari-hari.

Bekerjalah seolah semuanya bergantung padamu,
Berdoalah seolah semuanya bergantung pada Allah.


Fr. Vincentius Haryanto, SJ
Buletin Pelegrina Oktober 2010