Oktober: Bulan Rosario Santa Perawan Maria

oleh Romo. A. Puja Harsana, SJ

Kecuali bulan Mei, bulan Oktober merupakan bulan penghormatan kepada Santa Perawan Maria. 7 Oktober adalah hari peringatan Maria Ratu Rosario. Pada tanggal 7 Oktober 1571 armada Kristen menang dalam pertempuran laut di Lepanto, Laut Tengah. Sebelum pertempuran ini umat Kristen di seluruh Eropa memohon bantuan Maria dengan berdoa Rosario. Sebagai ucapan syukur, Bapa Suci Santo Pius V menetapkan peringatan Rosario Santa Perawan Maria ini. Bahkan seluruh bulan Oktober menjadi Bulan Rosario Santa Perawan Maria.

Umat Katolik memanfaatkan bulan ini untuk menambah devosi kepada Santa Perawan Maria melalui doa rosario. Sudah sejak berabad-abad lamanya doa rosario menjadi sarana devosi umat kepada Bunda Maria, baik untuk umat terpelajar maupun umat sederhana dan buta huruf. Asal hafal doa Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan, Aku Percaya, orang bisa mendaraskan doa rosario secara pribadi maupun bersama. Melalui Maria sampai kepada Yesus (per Mariam ad Iesum). Itulah semboyan dan keyakinan. Dalam doa rosario kita diajak untuk merenungkan peristiwa-peristiwa Yesus dengan terutama mendaraskan doa Salam Maria. Dulu ada 3 kelompok peristiwa rosario suci, yaitu: peristiwa gembira yang merenungkan misteri-misteri gembira yang mengungkapkan zaman Mesias; peristiwa sedih yang merenungkan penderitaan Yesus yang menyelamatkan dan peristiwa mulia yang merenungkan Tuhan yang telah bangkit dan memenuhi Gereja. Sejak Paus Yohanes Paulus II ditambah satu rangkaian peristiwa lagi yaitu peristiwa terang yang merenungkan misteri-misteri hidup dan karya Yesus sejak dibaptis di sungai Yordan hingga Yesus menetapkan Ekaristi. Meskipun sekarang muncul berbagai rosario, rosario dengan merenungkan misteri-misteri penebusan Yesus tetap yang didoakan oleh kebanyakan umat Katolik.

Rosario berasal dari bahasa Latin ``rosa´´ yang berati bunga mawar. Bagaikan untaian bunga mawar yang kita kalungkan pada orang yang kita hormati atau kita junjung tinggi. Rosario adalah untaian doa pujian kepada Bunda Maria yang menghantar kita pada peristiwa-peristiwa misteri Yesus Kristus dari penjilmaan-Nya sampai diangkat ke surga, bahkan sampai pada misteri Pantekosta, pencurahan Roh Kudus bagi Gereja. Maka doa rosario, sangat alkitabiah, artinya mendaraskan permenungannya pada apa yang dituturkan dalam Kitab Suci, kecuali bagian peristiwa kemuliaan mengenai Bunda Maria diangkat ke surga dan dimahkotai di surga yang lebih berdasarkan tradisi umat beriman dan ajaran Gereja.

Setiap unsur rosario mempunyai ciri khasnya, harus direnungkan dalam pendarasan agar rosario dapat mengungkapkan segala kekayaan rohaninya. Pendarasan harus khidmad dan penuh hormat selama doa Bapa Kami, penuh pujian dan keheningan selama Salam Maria, penuh sikap kontemplatif dalam merenungkan misteri peristiwa-peristiwa dan penuh sembah sujud selama Doksologi atau doa Kemuliaan.

Dalam bulan Oktober ini kita berdoa rosario secara pribadi atau dalam kelompok keluarga atau dalam kelompok umat dan rosario bisa menjadi kekuatan seperti kita kenang setiap peringatan Bunda Maria Ratu Rosario, 7 Oktober yang mengingatkan kita peristiwa tahun 1571. Semoga bakti dan cinta kita kepada Bunda Maria lewat doa rosario semakin menghadirkan Kristus di dalam diri kita dalam suka dan duka dan mengantar kita dekat dengan Bapa di surga. Selamat berdoa rosario.

Purbayan, 7 Oktober 2010



Romo. A. Puja Harsana, SJ